Persekutuan Doa Pembaruan Karismatik Katolik (PDPKK) Paroki St. Albertus Agung Jetis Yogyakarta menyelenggarakan Perayaan Ekaristi Syukur Adiyuswa/lansia dengan mengambil tema “Menjadi Tua adalah Berkat.”
Usia senja tidak menghalangi semangat para umat lansia untuk menghadiri perayaan Ekaristi Lansia sekaligus pemberian Sakramen Minyak Suci di Gereja St. Albertus Agung Jetis pada hari Kamis, 19 September 2019 pukul 17.00.
Kerjasama yang baik terlihat mulai dari tepi jalan, dimana PAMJA, PAM Pengamanan Gereja membantu mengatur lalu lintas dan menyeberangkan umat yang hadir ke gereja Paroki Jetis. Kemudian tim Liturgi yang terdiri dari OMK membantu para lansia mencari tempat duduk.

Terhitung sebanyak 400 umat yang mendaftar dan hadir dalam perayaan tersebut. Sebelum Ekaristi dimulai, panitia mengajak seluruh umat untuk menyanyikan lagu para liturgi yang berjudul Hidup Ini adalah Kesempatan. Dalam menyanyikan lagu tersebut, umat diajak untuk mensyukuri anugerah Tuhan yang selama ini telah diberikan, sehingga para lansia memiliki usia yang panjang dan mampu hadir dalam perayaan Ekaristi tersebut. Hal ini sejalan dengan tema yang digagas oleh panitia, yaitu “Menjadi Tua adalah Berkat”.

Misa dipimpin oleh Romo Vincentius Suparman, Pr. dan Romo Antonius Rato Zada, CSsR, dan dimeriahkan dengan paduan suara dari alumni Kursus Penginjilan Pribadi (KPP).
Perayaan berlangsung begitu khidmat dan penuh dengan sukacita. Dalam pembukaan khotbahnya, Romo Parman mengajak para umat untuk berdiri dan bernyanyi bersama lagu Di Sini Senang Di Sana Senang sambil berjoget, umat lansia sangat antusias dalam menanggapi ajakan Romo tersebut.

Seusai bernyanyi, umat kemudian kembali duduk dan Romo menyampaikan bahwa hendaknya para lansia bersukacita sebab Allah sudah memberi berkat kehidupan yang sangat baik, sehingga dapat dijalani dan dinikmati dinamikanya hingga hari ini.
Dalam homiliya romo Vincentius Suparman, Pr mengatakan Sepuh bisa berarti Asepe Ampuh yang berarti menjadi orang tua mesti berhati-hati dalam berbicara.

Beliau juga menambahkan bahwa perayaan penerimaan minyak suci pada hari ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Gereja kepada umat. Gereja mewujudkan cinta kasih Allah dengan tanda kesucian yang diberikan lewat minyak suci, agar para umat yang menerimanya diampuni dan diselamatkan dari dosa.
Selain itu, Romo Parman juga menyampaikan bahwa menjadi tua itu berkat, bukan hanya SUDAH menjadi berkat, namun TETAP menjadi berkat. Harapannya agar para lansia senantiasa menjadi berkat bagi keluarga, dan orang-orang disekitarnya, serta tetap menjadi pendoa yang setia apabila kelak sudah dipanggil oleh Tuhan.
Setelah homili, kedua Romo menerimakan Sakramen Minyak Suci kepada umat, yang diiringi oleh lagu Syukur Kepada-Mu Tuhan, sebagai ungkapan syukur karena umat lansia telah dibebaskan dari dosa.

Usai misa, panitia telah menyediakan suguhan bagi para umat berupa Jenang Sum-sum, yang dibagikan di sepanjang lorong Gereja.
Ditulis oleh : Beta Amorrista & Agustinus Suseno
Foto oleh : Beta Amorrista










Bagus apik lah,, sangat berguna bagi para adiyuswa : tetap bergairah, semangat, dan sehat dalam menjalani hidupnya. Ngikuuut !