PERTEMUAN 2
MEMPERJUANGKAN KEKUDUSAN DALAM HIDUP HARIAN
Tujuan : Mengusahakan keutamaan dan kesalehan hidup pribadi dalam kehidupan sehari – hari.
PEMBUKA
1. Lagu Pembuka : Jalan Serta Yesus

2. Pengantar
- Menyampaikan tema umum APP 2019 “Makin Tergerak untuk Berbagi Berkat”
- Menyampaikan tentang tema pertemuan kedua “Memperjuangkan Kekudusan dalam Hidup Harian”
3. Doa Pembuka
Diawali dengan tanda salib. Tanda salib dapat dibuat dengan kreativitas menggunakan lagu dan gerakan tangan.
Doa dapat dibuat sendiri. Contoh doa pembuka :
Tuhan Yesus yang baik, kami bersyukur atas kebaikan-Mu selama ini. Yesus hadirlah dalam hati kami dan sertailah dalam pertemuan ini agar kami semakin mengenal hal-hal baik yang harus kami lakukan terhadap sesama. Amin.
PENDALAMAN IMAN
4. BacaanKitab Suci :
Ayub 1:1,6,9-12,20-22; 2:1, 4-10,42:12-17
Ada seorang laki-laki di tanah Us bemama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri . itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. Lalu membunuh semua anak serta membakar dan menghancurkan segala harta benda ayub segala milik ayub. Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.Lalu kata Iblis kepada TUHAN: “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. Sesudah itu Ayuh masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
PENDALAMAN IMAN
4. BacaanKitab Suci :
Ayub 1:1,6,9-12,20-22; 2:1, 4-10,42:12-17
Ada seorang laki-laki di tanah Us bemama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri . itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. Lalu membunuh semua anak serta membakar dan menghancurkan segala harta benda ayub segala milik ayub. Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.Lalu kata Iblis kepada TUHAN: “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu. Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina. Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh. Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. Sesudah itu Ayuh masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
5. Permenungan
Menyampaikan kepada anak-anak mengenai hal-hal baik yang dilakukan kepada sesama. Baik kepada orang tua, adik atau kakak, saudara, teman ataupun kepada guru. Anak-anak diajak untuk menceritakan hal-hal baik yang selama ini dilakukan kepada teman, orangtua, saudara ataupun kepada guru.
Contoh
- Membantu orangtua untuk Inenjaga adik ketika ayah dan ibu pergi.
- Membantu mencuci piring, walaupun hanya mencuci piring yang diapakai sendiri.
- Berbagi bekal kepada teman di sekolah
- Membantu teman dalam belajar.
6. Aktivitas Pendalaman ” Sepotong Hati untuk Sesama “
Pada pertemuan ini anak-anak diajak untuk menuliskan perbuatan – perbuatan baik kepada sesama, yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari pada potongan hati seukuran A5 lalu dihias sesuai dengan keinginan anak – anak.
- Alat dan bahan : Kertas berwama merah ( manila / asturo / hvs / kertas lipat ), spidol, krayon, pita, gunting
- Cara berkreasi :
a. Pendamping menyediakan potongan kertas berbentuk hati, kurang lebih seukuran A5.
b. Pendamping mengarahkan anak-anak untuk menuliskan hal – hal baik yang tadi sudah diceritakan di potongan kertas tersebut.
c. Setelah itu anak – anak diminta untuk menghias potongan hati tersebut.
d. Setelah selesai menghias, potongan hati diberikan pita sehingga bisa digantung.
e. Pendamping menjelaskan arti dari gambar tersebut sesuai tema.
7. Dana APP
Diedarkan kotak khusus untuk dana APP. Dapat diiringi dengan lagu “Puasa Katolik” atau lagu lain.
8. Doa Permohonan
Anak-anak dipersilakan menyampaikan doa permohonan secara spontan dan pribadiyang didahului oleh pendamping.
PENUTUP
9. Doa Penutup
Setelah doa penutup, diakhiri dengan tanda salib seperti pada waktu pembuka.
Tim pendamping membuat doa singkat dan dituliskan dalam lembaran. Salah satu anak diminta untuk membacakan, anak – anak yang menirukan. Doa diawali dan diakhiri dengan tanda salib. ( bisa dinyanyikan dan mengambil dari contoh lagu tanda salib yang ada ).
10. Lagu Penutup : Siapa Bintang Misioner










