JETIS- PAPIXTO Jetis adalah sebutan bagi Putra-putri Altar di Paroki Santo Albertus Agung Jetis. Mereka melangsungkan pertemuan rutin setiap 2 kali dalam sebulan untuk terus mengobarkan semangat melayani. Pada Minggu, 4 Desember 2022 menjadi pertemuan yang pertama dalam bulan Desember. Pertemuan diadakan di gereja Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta, pukul 10.00-12.00 WIB.
Pertemuan ini dihadiri oleh 11 orang putra-putri altar, 2 orang pendamping, dan 6 mahasiswa/i Pendidikan Keagamaan Katolik (PENDIKKAT) USD yang magang Pelayanan Karya Paroki. Dua orang pendamping yang hadir (Kak Tama & Kak Niko) membuka pertemuan dengan doa pembuka. Setelah doa pembuka, acara dilanjutkan dengan sesi perkenalan antara kakak-kakak mahasiswa/i dan putra-putri altar. Masing-masing menyebutkan nama, asal, dan sekolah. Rata-rata putra-putri altar yang hadir sedang menempuh pendidikan di jenjang SMP dan SD kelas atas. Tahap perkenalan ini menjadi hal yang penting bagi kakak-kakak mahasiswa/i, karena menjadi modal awal untuk berdinamika bersama putra-putri altar Paroki Jetis. Sebab rencananya, kakak-kakak mahasiswa/i akan memberikan penyegaran baru bagi mereka pada pertemuan selanjutnya (Minggu, 18 Desember 2022). Untuk itu, jika para pembaca adalah bagian dari putra-putri altar Paroki Jetis, diharapkan kedatangannya pada pertemuan mendatang.

(Proses perkenalan kakak-kakak mahasiswa/i PENDIKKAT USD dan putra-putri altar Paroki Jetis)
Semua pihak sudah perkenalan. Ternyata dalam putra-putri altar ini ada anggota senior & junior. Maka, pada pertemuan ini berfokus pada latihan untuk pelayanan perayaan ekaristi manten (perkawinan). Namun, sebelum latihan untuk perayaan ekaristi manten (perkawinan), kakak pendamping menawarkan pembagian jadwal tugas bulan Desember terutama tugas perayaan ekaristi harian. Putra-putri altar bebas memilih hari untuk bertugas & biasannya mendapatkan pasangan yang random. Setelah pembagian tugas selesai, latihan untuk perayaan ekaristi manten (perkawinan) pun dimulai. Kak Niko sebagai sie liturgi memandu latihan diawali dengan arahan keistimewaan liturgi perkawinan. Barulah putra-putri altar Jetis praktik langsung secara berpasangan. Dalam dinamika latihan bersama, memang ada sesi bercanda namun ada juga sesi serius. Disinilah nampak bahwa putra-putri altar Paroki Jetis dapat memposisikan dirinya dalam berlatih. Seperti kata-kata bijak, “Bercanda itu boleh, asal tidak berlebihan, tidak menyakiti perasaan serta memahami situasi dan kondisi.”

(Putra-putri Altar Paroki Jetis yang sedang praktik latihan untuk perayaan ekaristi manten)
Pada akhirnya seluruh kegiatan pertemuan berjalan lancar dari awal hingga akhir. Semoga putra-putri altar Paroki Jetis semakin terus mengobarkan semangat melayaninya dengan konsisten bertugas dalam perayaan-perayaan ekaristi ataupun peribadatan lainnya. Tuhan Memberkati!
.
Penulis: Chris Cerly Rika Saraswati (Mahasiswi PENDIKKAT USD)
.
.









