Minggu ketiga atau biasa dikenal dengan Minggu Gaudette dalam masa adven memiliki makna yang spesial karena dekat dengan perasaan sukacita. Seperti perlambang lilin ketiga dalam lingkaran korona adven yang berwarna pink. Warna pink yang cerah untuk sukacita menyambut Juru Selamat yang semakin dekat. Untuk itu, ratusan umat Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta menghadiri Perayaan Ekaristi Minggu Adven III dengan tema “Sukacita bagi kaum miskin” yang dipimpin oleh Romo Vincentius Suparman, Pr. Perayaan Ekaristi ini dilaksanakan pada hari Minggu, 11 Desember 2022, pukul 08.00 WIB.
Perayaan Ekaristi Minggu Adven III berjalan dengan lancar dan khidmat. Seperti biasa yang menjadikan peneguhan dalam menghayati makna minggu adven ketiga ialah pada sesi homili. Homili yang berkaitan dengan bacaan-bacaan yang ada semakin menggugah makna minggu adven ketiga.

(Romo Vincentius Suparman, Pr menyampaikan Homili pada Perayaan Ekaristi Minggu Adven III)
Romo Parman memulai homilinya dengan menyoroti Bacaan Injil yang menampilkan figur Yesus Sang Juru Selamat yang kita nantikan sama sekali tidak memegahkan dirinya. Yesus menjawab dirinya sebagai Juru Selamat lewat bukti-bukti karya yang sudah Ia lakukan. Bukti-bukti karya yang dimaksudkan ialah: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, orang kusta sembuh, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Banyaknya bukti karya Yesus ini menjadi tanda bahwa Yesus dinanti-nantikan oleh orang banyak. Untuk menantikan penyelamatan Tuhan ini, hanya ada 1 syarat yang mudah yakni tidak menolak Tuhan Yesus. Pernyataan inilah dikaitkan oleh Romo Parman pada masa sekarang ini dengan penyakit orang beriman, yakni “rasa keraguan”. Kebanyakan orang sekarang ini jika mengalami keraguan, langsung dicari di-mbah google. Padahal sebenarnya, tidak semua dapat dijawab oleh google. Keraguan akan Tuhan, dapat disembuhkan dengan bertobat dan mendekatkan diri kepada-Nya secara langsung. Mencari Dia secara terus menerus dalam hidup kita.
Setelah menyinggung Bacaan Injil, homili Romo Parman juga menyinggung bacaan pertama dan kedua. Bacaan pertama dari Kitab Yesaya, yang mengajak kita untuk lebih berteguh dan menguatkan diri akan penderitaaan, sebab dalam penderitaan itu Tuhan memberikan kesegaran. Bacaan kedua yang disampaikan oleh Rasul Yakobus, untuk senantiasa bertindak seperti petani. Bertindak seperti petani yang menantikan hasil tanah yang berharga, petani yang senantiasa merawat dengan sabar tanaman-tanamannya. Maka, diakhir homili Romo Parman memberikan penegasan kepada umat untuk menyiapkan hati dengan sungguh-sungguh dalam masa adven ini supaya memetik hasil yang baik & sempurna, terutama pada peristiwa agung perayaan Natal mendatang.
.
Selengkapnya: https://www.youtube.com/watch?v=ju7vPzZs3Vs&t=2228s&ab_channel=KomsosJetis Misa Online 11 – 12 – 2022, Pk 08.00 WIB | MINGGU ADVEN III | GEREJA ST. ALBERTUS AGUNG JETIS
.
Penulis: Chris Cerly Rika Saraswati (Mahasiswi PENDIKKAT USD)
.
.









