Minggu ini, tibalah semua lilin dalam lingkar adven menyala. Hal ini sebagai tanda bahwa masa Adven akan segera berakhir dan digantikan dengan masa yang baru, masa Natal/kelahiran Yesus Kristus. Semakin dekat dengan kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang mengingatkan bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah kita untuk menyertai dalam peziarahan hidup di dunia hingga sampai pada keselamatan yang diharapkan.
Perayaan Ekaristi Minggu Adven IV (18/11/22) di Paroki Jetis pada pukul 08.00 WIB dipimpin oleh Romo Yustinus Winaryanto, Pr. Dalam homilinya, Romo Win menyoroti kata “Imanuel” yang artinya “Allah menyertai kita“. Tuhan menghendaki Dirinya menyertai kita, dengan harapan sungguh menuntun, mendampingi, mengarahkan hidup kita kepada kebaikan tentunya kepada keselamatan. Tetapi, ada 1 pertanyaan reflektif yang disampaikan oleh Romo Win, yakni:
Bagaimana Tuhan menyertai kita yang tidak dapat kita lihat secara langsung?
Menjawab pertanyaan reflektif di atas, walaupun kita tidak menyadarinya, sebenarnya penyertaan Tuhan itu ada dan terasa. Romo Win mengibaratkan penyertaan Tuhan baginya ibarat kasih seorang Ibu kepada anaknya yang masih kecil. Ibu yang baik selalu mengingatkan, mengarahkan, membimbing anaknya dengan cara-cara yang baik. Anak kecil kalau sudah berjalan pasti berjalan ke mana pun dan sesuai dengan kemauannya sendiri. Kadang ia tidak menyadari mau ke mana melangkah, jadi harus diingatkan. Peran ibu sangat besar supaya anak semakin tumbuh, berkembang, dan menyadari dirinya bertambah dewasa. Walaupun memang kalau semakin dewasa, anak anak semakin tidak mudah untuk diingatkan & sering terjebak dalam keinginannya sendiri.

Sejalan dengan pengibaratan peran ibu yang ditampilkan oleh Romo Win, ini terlihat merujuk pada sosok teladan Bunda Maria sebagai Ibu Yesus. Bacaan Injil pada Minggu Adven keempat ini menampilkan sosok-sosok penting dalam hadirnya Yesus Kristus di dunia. Peran Maria yang memilih untuk mengikuti jalan Tuhan dengan bersedia mengandung dari Roh Kudus sungguh dapat menjadi teladan bagi kita semua. Tak lupa peran Yusuf yang setia mendengarkan kata malaikat dalam mimpinya untuk menjaga Maria sebagai tunangannya.
Penyertaan Tuhan juga sebenarnya dapat kita rasakan lewat Sabda-sabdaNya. Jika setiap kali kita mendengarkan & merenungkan SabdaNya, pastilah akan semakin tajam kehadiran Tuhan untuk menuntun & membimbing kita. Sepuluh perintah Allah sebenarnya menjadi bimbingan dari Tuhan sendiri. Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, dan sebagainya, memang sering kita dengar & menjadi pengingat kita, tetapi kerap kali kita abaikan. Mungkin kita lebih senang mengikuti apa yang kita mau/senangi saja.
Oleh karena itu, semoga kita semakin menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kehadiran Tuhan yang menyertai kita, yang membimbing kita, yang mengingatkan kita untuk melakukan hal yang terbaik dalam kehidupan ini, terlebih mengarahkan kita pada tuntunan-tuntunan yang baik supaya tidak menjurus pada hal-hal yang tidak baik/jatuh dalam dosa. Untuk itu, hendaknya kita coba mendekatkan pada bimbingan Tuhan sendiri dalam hidup kita. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus, kini dan selamanya!
.
SELENGKAPNYA: Misa Online 18 – 12 – 2022, Pk 08.00 WIB | MINGGU ADVEN IV | GEREJA ST. ALBERTUS AGUNG JETIS https://www.youtube.com/watch?v=XgHv5kEJbWo&t=1272s&ab_channel=KomsosJetis
.
Penulis: Chris Cerly Rika Saraswati (Mahasiswi PENDIKKAT USD)
.
.









