Renungan Harian Hari Ini 1 Desember 2022, Bacaan Injil Matius 7:21.24-27
Bacaan I: Yes. 26:1-6; Mazmur: 118:1.8-9.19-21.25-27a; R:26a; PEKAN ADVEN I – THN. A/I Pw B.Dionisius & Redemptus, Mrt.Indonesia (M); St.Eligius; St.Adrianus dan Sta.Natalia;
Suatu ketika, Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 1 Desember 2022, Bacaan Injil
Pandemi yang terjadi sejak Maret 2020 memberi aneka warna dalam penghayatan hidup beriman dan beragama. Salah satunya adalah agama dijadikan alat untuk memprovokasi dan mencari kepentingan baik pribadi maupun golongan. Banyak orang berteriak: Tuhan, Tuhan, Tuhan. Namun, mereka bukannya mewujudkan kehendak Tuhan, melainkan mencari kesempatan atas nama Tuhan untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan bahwa bukan mereka yang berteriak-teriak: Tuhan, Tuhan, yang akan masuk Kerajaan Allah. Bagi Yesus, orang yang hanya berhenti pada “teriakan” Tuhan, Tuhan, itu sama seperti orang yang membangun rumah di atas pasir. Rumah rohaninya menjadi labil, ketika ada angin dan badai bisa roboh karena tidak bertumpu pada batu cadas. Hidup rohani yang bersumber pada penghayatan di mana menyebut Tuhan disertai tindakan nyata: kasih, kepedulian, bela rasa, adil dan menebar damai-sama artinya membangun rumah di atas batu. Rumah rohaninya akan aman karena batu-batu rohani menjadi tumpuannya.
Persis apa yang dikatakan Nabi Yesaya: bahwa Kota Yehuda akan kuat karena hatinya teguh dijaga oleh damai sejahtera Allah. Membangun rumah rohani di atas batu cadas adalah mempercayakan hidup kita dalam doa. Dari doa itu kemudian dengan penuh sukacita melakukan kehendak Allah dalam praktik hidup sehari-hari dengan damai sejahtera, keadilan, dan belas kasih. Itulah rumah rohani yang akan kokoh menghadapi badai sampai pada kesudahannya, sehingga kita akan sampai pada rumah rohani abadi sesungguhnya.
.
Tuhan bantulah kami dalam hidup sehari-hari agar mampu menyusun rumah rohani kami dengan batu keadilan, kejujuran, dan belas kasih sehingga amanlah rumah kami sampai kesudahannya. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









