Renungan Harian Hari Ini 10 April 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 10 April 2022, Bacaan Injil Markus 14: 1-15:47 atau 15:1-39

Bacaan I: Yes. 50:4-7; Mazmur: 22:8-9.17-18a.19-20.23-24 R:2a; Bacaan II: Flp. 2:6-11; O PEKAN II MINGGU PALMA (M) St. Vinsensius dr Lerina; Yehezkiel, Nabi;

Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi.

Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, sebab mereka berkata:

“Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat.”

Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya.

Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain:

“Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.”

Lalu mereka memarahi perempuan itu.

Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Karena orang-orang miskin selalu ada padamu dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.” (Bacaan selengkapnya lihat di Kitab Suci!)

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 10 April 2022, Bacaan Injil

Dalam peziarahan hidup ini, kita tidak penah bisa terlepas dari yang namanya penderitaan.

Apakah kita memiliki kemampuan untuk menerima penghinaan tanpa kehilangan kepercayaan diri dan ketenangan?

Cobalah merasakan pukulan tanpa mengeluh. Kita bisa belajar untuk bijaksana dari sebuah penderitaan.

Banyak dari kita saat ini tidak mampu menghadapi penderitaan. Kita semua ingin semuanya mudah dan penuh sukacita untuk dilalui, sebagaimana suasana di awal dalam Minggu Palma ini.

Dua suasana dalam perayaan ini, yang diawali dengan pujian hosana, dan ketika dalam gedung gereja kita diajak untuk merenungkan apakah kita memilih sebuah kenyamanan atau perubahan?

Lukas mengisahkan sengsara dengan menekankan keagungan Yesus sebagai manusia dan melukiskan sikap seorang murid.

Sikap seorang murid ialah sikap siap sedia mengikuti Sang Guru, memikul salib seperti Simon Kirene.

Yesus telah memberi contoh bagi kita untuk setia memikul salib kehidupan kita. Niscaya kesetiaan memikul salib itu akan diganjar dengan kemenangan kebangkitan pada hari Paskah.

Maukah kita memikul salib kehidupan kita? Ataukah kita lari dan bahkan meletakkannya pada pundak orang lain?

.

Tuhan, buatlah kami pantas menjadi murid-Mu untuk ikut ambil bagian dalam karya keselamatan dengan memikul salib kami dengan sukacita. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):