Renungan Harian Hari Ini 12 November 2022, Bacaan Injil Lukas 18:1-8
Bacaan I: 3Yoh. 5-8; Mazmur: 112:1-2.3-4.5-6; R:1a; PEKAN BIASA XXXII Pw St. Yosafat Kunzewich, UskMrt. (M); St. Nilus; St. Theodorus Studit;
Pada suatu ketika, Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak.
Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 12 November 2022, Bacaan Injil
Hampir setiap hari kita menjumpai kisah heroik di media sosial. Misalnya, kisah heroik seorang pastor di Korea Selatan yang berhasil menyelamatkan ratusan bayi yang terlahir tanpa kasih sayang seorang ayah. Caranya bagaimana? Dia menyediakan kotak keranjang khusus untuk bayi, yang ditempatkan di salah satu ruangan di parokinya, siapa pun boleh ‘menaruh bayi’ di dalam kotak itu, dan pastor itu siap untuk merawatnya.
Tindakan yang pada awalnya dipandang gila oleh sebagian besar umatnya, tetapi akhirnya sang pastor berhasil menyelamatkan ratusan bayi dari tindakan aborsi. Ratusan kehidupan diselamatkan karena keberanian seseorang untuk berbuat kasih, menghadirkan ajaran Kristus dalam keseharian.
Dalam bacaan pertama, Rasul Yohanes sungguh bersukacita karena para muridnya melakukan tindakan kasih tanpa pandang bulu, katanya: “Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing” (3 Yoh. 5). Inilah kualitas hidup yang harus menjadi ciri khas pengikut Yesus: mengasihi siapa pun bahkan mereka yang membenci kita. Inilah keagungan ajaran cinta kasih sebagaimana diajarkan Yesus untuk kita.
Dalam Injil, Yesus memberikan perumpamaan tentang hakim yang lalim dan janda. Kalau seorang hakim yang lalim saja mempunyai hati untuk membela si janda, padahal dia terkenal sebagai orang yang tidak takut akan Allah dan tidak pernah menghormati orang lain, maka para pengikut Yesus seharusnya lebih baik dari hakim yang lalim itu, karena kita mempunyai Allah yang jauh lebih baik lagi. Allah kita adalah Allah Yang Mahabaik.
Maka, undangan untuk berbuat baik itu undangan untuk semua, apa pun agama, suku, dan ras kita. Kita semua diundang untuk berbuat baik. Mari kita berlomba untuk menjadi orang baik bagi semua.
.
Ya Allah, bentuklah kami menjadi pribadi yang mempunyai hati untuk sesama, yang siap mengulurkan tangan kepada siapa pun. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









