Renungan Harian Hari Ini 12 September 2022, Bacaan Injil Lukas 7:1-10
Bacaan I: 1Kor. 11:17-26; Mazmur: 40:7-10.17; R:1Kor 11:26b; PEKAN BIASA XXIV (H) Pesta Nama Maria yang Tersuci; St.Petrus Tarentasiensis;
Pada suatu ketika, setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah la ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya.
Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya la datang dan menyembuhkan hambanya.
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.”
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika la tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya:
“Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, la berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!”
Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
.

.
Renungan Harian Hari Ini 12 September 2022, Bacaan Injil
“Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hamba-Ku akan sembuh” Sesungguhnya, hidup yang bahagia dapat diraih dengan cara yang sederhana.
Seperti anak-anak di sebuah kampung yang amat kumuh bermain sepak bola dengan bertelanjang kaki; mereka tampak penuh kegembiraan; wajah mereka bersulamkan senyuman dan canda tawa di suatu sore yang indah itu.
Perwira di Kapernaum pun memiliki cara berpikir yang amat sederhana sehingga ia mampu memiliki iman, yang menurut Yesus “iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun diantara orang-orang Israel!”.
Satu hal terpenting lainnya dari kesederhanaan sang Perwira adalah ia mau menyertakan dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam hidupnya.
Cara hidup yang sederhana entah dalam berpikir, berkata, dan bertindak akan memampukan kita untuk menemukan banyak hal indah dan berharga dengan cara-cara yang sederhana pula.
Namun, seperti perwira di Kapernaum yang sederhana, maukah kita menyertakan dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam perjalanan hidup kita?
.
Tuhan Yesus, berikanlah kami iman yang benar, harapan yang teguh, dan kasih yang sempurna. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









