Renungan Harian Hari Ini 13 Juli 2022, Bacaan Injil Matius 11:25-27
Bacaan I: Yes. 10:5-7.13-16; Mazmur: 94:5-10.14-15; R:14a; PEKAN BIASA XV (H) St.Hendrich II; St.Eugenius; Sta.Teresia Yesus dr Andes;
Sekali peristiwa, berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa,
dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 13 Juli 2022, Bacaan Injil
Orang yang merasa lebih tinggi (lebih kaya, lebih terpelajar, lebih gaul) sering kali jatuh ke dalam kesombongan yang pada akhirnya membuat orang itu jadi angkuh dan takabur.
Karena kekayaan, kepandaian, dan relasinya yang luas, ia berpikir bahwa segala sesuatu dapat ia selesaikan dan atasi dengan mudah.
Orang seperti ini merasa gengsi untuk minta nasihat atau bantuan dari mereka yang lebih rendah (miskin, tak terpelajar, tak punya banyak relasi).
Tetapi, kesombongan adalah awal dari kemandekan dan kehancuran. Karena merasa telah memiliki segalanya orang sombong enggan belajar dan mendengarkan orang lain; ia hanya mendengarkan diri sendiri saja.
Sikap seperti ini membuatnya tertutup dan tak mampu memahami misteri ilahi. Orang sombong selalu mendongak ke atas, melihat yang megah dan agung, padahal misteri ilahi sering dinyatakan dalam hal yang kecil dan sederhana.
Yesus mengingatkan bahwa misteri Kerajaan Allah itu disembunyikan dari orang cerdik pandai tetapi dinyatakan kepada orang kecil (ay.25).
Orang kecil adalah orang yang tak memiliki banyak sumber daya dan karena itu bersikap rendah hati. Orang rendah hati berpijak di tanah dan memandang ke bawah;
sekalipun pandai ia merasa masih perlu belajar serta mendengarkan orang lain, termasuk dari yang lebih inferior sekalipun.
Kitab Amsal juga mengingatkan: “Tinggi hati mendahului kehancuran” (18:12), sementara Hikmat ada pada orang yang rendah hati” (11:2).
Dalam bacaan pertama Yesaya menubuatkan kehancuran Asyur yang congkak dan sombong. Di tengah kesuksesan, Asyur melupakan kebaikan Allah.
Dengan nada retorik, Yesaya berseru, “Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya? ” (ay.15).
Keangkuhan dan sikap tinggi hati bukan hanya tak berkenan pada Allah, tetapi juga akan mendatangkan kehancuran diri sendiri.
.
Tuhan, jangan biarkan kami menjadi congkak dan tinggi hati, tetapi buatlah kami selalu rendah hati. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









