Renungan Harian Hari Ini 14 Juli 2022, Bacaan Injil Matius 11:28-30
Bacaan I: Yes. 26:7-9.12.16-19; Mazmur: 102:13.14ab.15.16-18.19-21; R:20b; PEKAN BIASA XV (H) St.Fransiskus Solanus; St.Kamilus dr Lelli;
Sekali peristiwa, bersabdalah Yesus:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 14 Juli 2022, Bacaan Injil
Pada masa mudanya, St. Agustinus adalah seorang pencari yang selalu gelisah; ia mencoba berbagai gaya hidup serta mengikuti berbagai ajaran kebijaksanaan dan keagamaan.
Semuanya tak ada yang dapat memuaskan jiwanya. Namun, setelah pencarian panjang pada akhirnya ia mengenal dan mengimani Allah dalam Gereja Katolik, lalu menyimpulkan dengan indah,
“Gelisah hatiku sebelum beristirahat pada-Mu” (Confessiones, 1.1).
Dalam bacaan pertama hari ini, Nabi Yesaya juga menggambarkan Allah sebagai embun terang yang dapat memuaskan dahaga jiwa manusia; jiwa manusia yang merindukan istirahat abadi.
Kekayaan, kepandaian, karier, popularitas semuanya terasa menyenangkan, tetapi tetap tak dapat memuaskan kehausan jiwa yang terdalam.
Hanya Tuhan yang dapat memuaskan dahaga manusia. Manusia selalu merindukan Tuhan, karena manusia memang diciptakan untuk bersatu dengan-Nya.
Kesatuan abadi dengan Tuhan itulah yang dapat memuaskan dan menenteramkan jiwa.
Tulis Yesaya: “Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi” (ay.9).
Demikian pula dalam Injil hari ini, Yesus membuka tangan lebar-lebar dan mengundang semua yang berbeban berat dalam hidup untuk datang kepada-Nya:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (ay.28).
Yesus tidak hanya mengajak kita untuk memperhatikan orang miskin, mencari yang hilang, mencintai tanpa pamrih, mengampuni tanpa batas, dst,
tetapi la juga menjadi tambatan hati tempat kita dapat menyandarkan diri manakala jiwa kita lelah.
Yesus adalah embun sejuk yang dapat menyegarkan jiwa kita. la tidak hanya menuntut kita melakukan sesuatu untuk Dia, tetapi juga mengundang kita untuk diam dan menikmati saat-saat bersama-Nya.
.
Tuhan Yesus, Engkaulah tumpuan harapan dan kerinduan hati kami. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









