Renungan Harian Hari Ini 18 Maret 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 18 Maret 2022, Bacaan Injil Matius 21:33-43.45-46

Bacaan I: Kej. 37:3-4.12.13a.17b-28; Mazmur: 105:16-17.18-19.20-21; R:5a;

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi:

“Dengarkanlah perumpamaan ini. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.

la menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.

Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.

Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.

Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.

Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain:

Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, dengan supaya warisannya menjadi milik kita.

Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. (Bacaan selengkapnya lihat di Kitab Suci).

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 18 Maret 2022, Bacaan Injil

Kebencian dan iri hati dari saudara-saudara Yusuf menyebabkan mereka berniat menyingkirkan Yusuf tanpa memperhitungkan hubungan darah antara mereka atau cinta ayah mereka kepada Yusuf.

Karena itu, mereka menyingkirkan Yusuf, dan akhirnya mereka menjual Yusuf sebagai budak.

Karena penyelenggaraan ilahi, Yusuf berakhir menjadi pembantu Firaun dan melalui jabatannya ini, Yusuf menyelamatkan seluruh bangsanya, keluarga Yakub (Kej. 37:3-4.12.13a.17b-28).

Nasib Yesus mirip dengan nasib Yusuf.

Karena iri hati dan kebencian, para pemimpin umat tidak memperhitungkan segala kebaikan yang dilakukan Yesus, tetapi berusaha menyingkirkan-Nya.

Tetapi Allah Yang Mahakuasa justru melakukan melampaui perbuatan jahat manusia.

Melalui peristiwa-peristiwa itu Allah menunjukkan keberpihakan dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan manusia.

“Batu yang dibuang oleh para pembangun, telah menjadi batu penjuru” (Mat 21:33-43.45-46).

Yusuf yang dijual karena kebencian justru menjadi pembantu Firaun yang kemudian menyelamatkan keluarganya.

Yesus yang disalibkan karena kebencian justru menjadi Penyelamat manusia melalui ketaatan dalam sengsara dan wafat-Nya.

.

Ya Bapa, jangan biarkan kebencian dan iri hati meracuni pikiran dan hati kami. Bantulah kami untuk meletakkan semua keburukan kami pada tangan-Mu, agar Engkau mengubahnya menjadi berkat. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):