Renungan Harian Hari Ini 19 Maret 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 19 Maret 2022, Bacaan Injil Matius 1:16.18-21.24a

Bacaan I: 2Sam. 7:4-5a.12-14a.16; Mazmur: 89:2-3.4-5.27.29; R:37; Bacaan II :Rm. 4:13.16-18.22;

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami istri.

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:

“Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

la akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 19 Maret 2022, Bacaan Injil

Yusuf percaya bahwa Bayi yang ada dalam rahim Maria berasal dari Allah.

Karena sikap hormatnya pada karya Allah, Yusuf bermaksud mundur.

Bukan gengsi sebagai laki-laki, bukan sakit hati dan bukan hukum yang menjadi acuan tindakan Yusuf, melainkan apa yang menjadi kehendak Allah.

Itulah ketulusan hati Yusuf (Mat. 1:16-18.18-21.24a).

Karena Yusuf hidup dari iman, maka dia menjadi sarana Allah untuk memenuhi janji-Nya mengutus Penebus (Rm. 4:13.16-18.22).

Kehendak Allah adalah satu-satunya pedoman hidup kita, karena apa yang dikehendaki Allah pastilah itu yang terbaik.

Allah memperhitungkan apa yang terbaik untuk jangka pendek dan jangka panjang, untuk ke kiri atau ke kanan, untuk lingkup pribadi maupun lingkungan/sosial.

Untuk melaksanakan kehendak Allah, Yusuf harus menundukkan gengsi dan harga dirinya serta rencana-rencana pribadi.

Marilah kita meneladan sikap Yusuf yang setia dan tulus mengasihi Maria.

.

Ya Bapa, bantulah kami meneladan sikap Santo Yusuf yang tulus hati dan berani mengutamakan kehendak-Mu. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):