Renungan Harian Hari Ini 2 Juli 2022, Bacaan Injil Matius 9:14-17
Bacaan I: Am. 9:11-15; Mazmur: 85:9.11-12.13-14; R:lh.9b; PEKAN BIASA XIII (H) St.Bernardino Realino dkk.; St.Fransiskus di Girolamo; St.Yohanes Fransiskus Regi;
Sekali peristiwa, datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?”
Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur.
Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 2 Juli 2022, Bacaan Injil
Inti pertobatan ialah perubahan cara pikir dan cara hidup. Jika orang menyesali dan menangisi dosa serta kesalahannya namun pola pikir dan pola hidupnya tidak berubah, dia belum sungguh bertobat.
Tangis dan sesal hanyalah awal pertobatan, tetapi pertobatan baru terealisasi bila orang telah mengubah cara hidupnya ke dalam cara hidup baru yang sesuai semangat injili.
Anggur baru jangan disimpan dalam kantong kulit yang lama (ay.17).
Pandemi Covid-19 ini juga mengajak kita untuk bertobat; artinya, untuk tidak takut berubah dengan meninggalkan cara-cara hidup lama dan berani merangkul serta menyesuaikan diri dengan cara-cara hidup baru.
Cara hidup baru yang lebih ekologis atau ramah lingkungan bisa membantu kita menyelamatkan planet bumi dan menghindarkan diri kita dari pandemi serupa di masa depan.
Dalam bacaan pertama, Amos menggambarkan janji Tuhan terhadap bangsa Israel yang bertobat.
Jika orang Israel tetap hidup dalam dosa, yakni dengan menindas kaum lemah dan miskin, kerajaan mereka akan ambruk dan kebun anggur mereka akan gersang serta mandul.
Namun, jika mereka bertobat dan hidup secara baru, memperlakukan kaum lemah dan miskin secara lebih manusiawi,
bangsa Israel akan melihat “pondok Daud yang telah roboh” didirikan kembali oleh Allah (ay.11) dan mereka akan dapat “menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya” (ay.14).
Allah akan membuat hidup orang yang bertobat berbuah dan menghasilkan berkat bagi sesama. Kata kuncinya adalah bertobat, berubah, mengenakan cara pikir dan cara hidup yang baru dan berbuah.
.
Ya Bapa, berilah kami keberanian agar tidak takut menanggalkan manusia lama kami dan memulai hidup baru dalam Kristus. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









