Renungan Harian Hari Ini 24 Januari 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 24 Januari 2022, Bacaan Injil Markus 3:22-30

Pada suatu hari, datanglah ahli-ahli Taurat dan berkata tentang Yesus: “la kerasukan Beelzebul.”

Ada juga yang berkata, “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.”

Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan:

“Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.

Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.

Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu.

Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.

Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”

Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

.

renungan harian hari ini

 

Renungan Harian Hari Ini 24 Januari 2022, Bacaan Injil

Dalam dua bacaan hari ini, dua tokoh besar dalam sejarah keselamatan, yaitu Daud dan Yesus ditemui oleh tokoh Israel.

Namun, apa yang disampaikan berbeda.

Kepada Daud (2Sam. 5:1-7.10), mereka ingin mengadakan perjanjian. Sedangkan, kepada Yesus (Mrk. 3:22-30), mereka menyampaikan tuduhan.

Setelah pihak keluarga-Nya menuduh Yesus sebagai orang yang “tidak waras lagi” (Mrk. 3:20-21), kini ahli-ahli Taurat menuduh-Nya sebagai orang yang “kerasukan Beelzebul” yang mengusir setan dengan kuasa penghulu setan (Mrk. 3:22).

Namun, Yesus menepis tuduhan itu. Dengan mengatakan tidak mungkin iblis melawan dirinya sendiri.

Membangun hoaks dan tuduhan tak berdasar selalu lahir dari iri hati, dan sikap ingin mempertahankan kuasa dan cari panggung murahan.

Mereka ini adalah orang berdosa yang menganggap dirinya benar dan kudus. Inilah dosa menghujat Roh Kudus (Mrk. 3:29).

Jadi, dosa menghujat Roh Kudus yang tidak bisa diampuni, bukan sikap Allah yang tidak mau mengampuni manusia. Tetapi manusia menolak tawaran bebas Allah untuk bertobat.

Itulah yang dilakukan oleh ahli-ahli taurat yang menuduh Yesus. Padahal, mereka berada dalam garis historis perjanjian dengan Allah.

Daud telah memberikan contoh kepada mereka dengan membuka diri kepada sesama dan Tuhan. Hal itu antara lain dilakukannya dengan membuat perjanjian dengan wakil Israel dalam menjalankan kekuasaannya.

Perjanjian ini diejawantah dari perjanjian dengan Allah. Dengan itu, kekuasaan Daud langgeng.

.

Tuhan, bantulah kami untuk tidak menjadi penyebar hoaks, tetapi membuka diri terhadap kebenaran-Mu, supaya kami tidak melawan karya Roh Kudus. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):