Renungan Harian Hari Ini 25 September 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 25 September 2022, Bacaan Injil Lukas 16:19-31

Bacaan I: Am. 6:1a,4-7; Bacaan II: 1Tim. 6:11-16; Mazmur: 146:7.8-9a.9bc-10; R:1b; O PEKAN II-PEKAN BIASA XXVI (H) St.Nikolas dr Flue; St.Sergius dr Radonezh; 

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Farisi: Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Dan, ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.

Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.

Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Selain dari itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. (Bacaan selengkapnya lihat di Kitab Suci).

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 25 September 2022, Bacaan Injil

Bacaan seperti ini tidak boleh disalahartikan. Tidak berarti semua orang kaya akan masuk neraka atau sebaliknya yang miskin akan masuk surga.

Cerita orang kaya dan Lazarus adalah perumpamaan yang digunakan untuk mengilustrasikan kehidupan manusia yang berakibat pada kehidupan selanjutnya.

Pada akhir cerita, kita mengetahui bahwa orang kaya menyimbolkan orang yang tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah, hidup dalam kesenangan karena dosa-dosanya dan tidak peduli dengan hidupnya di masa mendatang.

Akibat hidup dalam kegembiraan semu itu, ia diganjar dengan hukuman abadi di neraka. Di satu sisi, Lazarus miskin dan menderita karena menjalankan perintah Allah, menghindari kesenangan dosa dan setia memanggul salib, maka ia bersukacita dalam keabadian setelah kematiannya.

Kita bisa menjadi ‘orang kaya’ ataupun Lazarus’ selama hidup di dunia. Kehendak bebas kita membuat kita bisa memilih kesenangan dosa atau salib penderitaan. Masing-masing dari pilihan kita memiliki muaranya masing-masing.

Perlu kita ingat bahwa hidup kita di dunia hanya sementara begitu pun kesenangan atau penderitaannya. Kita diajak untuk selalu memilih salib daripada dosa, tetapi bukan berarti sengaja membuat diri menderita. Hal itu tentulah tidak tepat.

Kebahagiaan yang kita kejar adalah sukacita abadi, yakni hidup bersatu dengan Allah.

.

Ya Tuhan, semoga kami selalu ingat bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, sehingga kami sungguh-sungguh mengupayakan hidup seperti yang Engkau kehendaki. Tuntunlah kami untuk selalu taat pada rencana dan kehendak-Mu. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.