Renungan Harian Hari Ini 27 November 2022, Bacaan Injil Matius 24:37-44
Bacaan I: Yes. 2:1-5; Mazmur: 122:1-2.4-5.6-7.8-9, R:1; Bacaan II: Rm. 13:11-14a; PEKAN ADVEN I (U) – Thn. A/I SP Maria Tak Bemoda dr Medali Wasiat; St. Yakobus dr Persia, Virgillius; St. Fransikus-Antonius Fasami;
Sekali peristiwa, Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: “Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 27 November 2022, Bacaan Injil
Tuhan menasihati kita untuk “berjaga-jaga”, karena waktu kedatangan-Nya sudah semakin dekat. Hari ini, kita memasuki tahun liturgi baru, yaitu Masa Adven, masa di mana mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan dalam diri kanak-kanak Yesus. Apa yang perlu kita siapkan untuk berjaga-jaga? Ada 3 hal di mana kita harus berjaga-jaga:
Pertama, jaga hubungan dengan Tuhan. Yesaya mengajak bangsanya untuk naik ke gunung Tuhan, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan Tuhan. Ia akan menjadi hakim atas kita, maka kita harus menjaga relasi kita dengan Tuhan. Agar kita semakin intim dengan Tuhan maka kita harus memiliki hati yang “takut akan Tuhan” (Mzm. 25:12, 14). Hati yang takut akan Tuhan artinya taat kepada Tuhan. Dalam Kitab Yesaya 2: 5 dikatakan: “Mari kita berjalan di dalam terang Tuhan.” Kedekatan kita dengan Tuhan membuat kita hidup dalam terang Tuhan.
Kedua, jaga hubungan dengan keluarga. Mari kita belajar dari St Yosef. Dia sebagai seorang bapak & suami, betul-betul hadir untuk menyatukan istri dan anaknya, Maria dan Yesus. Kesatuan yang erat dalam keluarga, dan tentunya juga kesatuan erat dengan Tuhan, menjadikan keluarga kita selalu berjaga-jaga dalam cinta.
Ketiga, jaga hati. Ketika kita membangun relasi yang intim dengan Tuhan dan menjaga kesatuan dengan keluarga pastilah diberkati berlimpah-limpah, namun kita harus tetap menjaga hati jangan sampai hati kita condong kepada berkat-berkat-Nya, jangan sampai berkat itu menjadi berhala di dalam hidup kita (Ul. 32:16), biarlah di hati kita Yesus selalu berada di tempat yang utama.
.
Ya Allah, berikan kami kemampuan untuk selalu berjaga-jaga dengan selalu melibatkan Putra-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









