Renungan Harian Hari Ini 28 Desember 2022, Bacaan Injil Matius 2:13-18
Bacaan I: 1Yoh. 1:5-2:2; Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8; R:7a; Hari ke-4 Oktaf Natal Pesta Kanak-kanak Suci (M);
Setelah orang-orang majus itu berangkat, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati.
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: “Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih, Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”
.

.
Renungan Harian Hari Ini 28 Desember 2022, Bacaan Injil
Rencana Tuhan dalam kehidupan manusia begitu luar biasa. Banyak peristiwa yang menurut nalar tidak mungkin, namun karena kita mengimani kehendak-Nya maka menjadi mungkin. Rencana dan kehendak Tuhan jauh di atas perhitungan kita manusia. Persis dengan kisah orang Majus di sini dan juga Yusuf. Karena mereka mendengarkan kehendak Allah, maka Kanak-kanak Yesus yang baru dilahirkan terselamatkan dari ancaman dan pembunuhan Herodes.
Dalam kondisi terancam oleh Herodes yang juga berniat membunuh Yesus, orang-orang Majus dalam perjalanan pulang tidak mau mengikuti kehendak Herodes melainkan kendak Allah. Tidak kembalinya orang majus kepada Herodes tidak menyurutkannya untuk mencari Yesus. Karena kejahatannya, dan untuk mencapai tujuannya, maka Herodes membunuh semua anak di bawah dua tahun.
Dalam situasi ini pula Yusuf segera menaati kehendak Allah dan membawa Yesus ke Mesir. Keselamatan terjadi karena Yusuf mendengarkan kehendak Allah. Kehidupan kita semua senantiasa diselimuti aneka masalah dan persoalan yang memang menjadi bagian dari proses keselamatan. Rintangan hidup dalam aneka model dan bentuk bisa juga menggoncangkan kemanusiaan kita untuk tidak percaya kepada kehendak Allah.
Dari pengalaman orang-orang Majus yang adalah cerdik pandai dan meniru Santo Yusuf yang rendah hati, kita belajar untuk percaya kepada Allah. Keselamatan Allah terjadi karena kita percaya dan melakukan apa yang Allah kehendaki. Iman yang diwujudkan dalam perbuatan itulah jalan keselamatan, jalan kekudusan.
.
Bapa Yang Mahabaik, dalam aneka persoalan sering kali kami tidak mampu mendengarkan suara-Mu. Didiklah kami menjadi murid-murid Yesus yang siap mendengarkan kehendak-Mu dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.









