Renungan Harian Hari Ini 4 Agustus 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 4 Agustus 2022, Bacaan Injil Matius 16:13-23

Bacaan I: Yer. 31:31-34; Mazmur: 51:12-3.14-15.18-19; R:12a; PEKAN BIASA XVIII (P) Pw St.Yohanes Maria Vianney;

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?”

Jawab mereka: “Ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa la Mesias.

Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa la harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”

Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 4 Agustus 2022, Bacaan Injil

Pada bagian akhir dari Injil hari ini, Yesus tampak kesal, bahkan terkesan marah terhadap Petrus dengan mengatakan,

“Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Hal ini disebabkan Petrus tidak menghendaki Yesus sebagai Mesias mengalami sengsara, wafat, dan bangkit. Mesias yang ia pikirkan adalah seorang tokoh kuat, yang mampu mengalahkan semua musuh-Nya dan tidak akan mengalami penderitaan.

Pribadi Petrus yang seperti itu, mungkin juga menjadi gambaran diri kita yang sering kurang memahami keinginan dan kehendak Allah.

Padahal, sebagai orang beriman, kita diharapkan untuk selalu memahami dan hidup berdasarkan kehendak Allah sebagaimana kita baca dalam Kitab Suci.

Untuk bisa memahami dan melakukan kehendak Allah, kita perlu rendah hati dan mengalahkan diri kita karena apa yang diinginkan dan dikehendaki oleh Allah sering berbeda, bahkan bertentangan dengan keinginan dan kehendak kita.

Sebagai pengikut-Nya, kita hendaknya mengutamakan dan memperjuangkan kehendak Allah dalam hidup keluarga dan masyarakat, meskipun hal itu berat dan sulit.

.

Allah Bapa Yang Maharahim, semoga kami semakin mampu memahami dan menghidupi keinginan dan kehendak-Mu dalam hidup sehari-hari, serta kuatkan kami untuk mengalahkan segala keinginan dan kehendak daging kami. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.