Renungan Harian Hari Ini 5 Februari 2022, Bacaan Injil

Renungan Harian Hari Ini 5 Februari 2022, Bacaan Injil Markus 6:30-34

Bacaan I: 1Raj. 3:4-13, Mazmur: 119:9.10.11.12.13.14; R: 12b

Pada waktu itu, Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil.

Setelah menunaikan tugas itu, mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!”

Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.

Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka.

Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.

Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besarorang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.

Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

.

renungan harian hari ini

 

Renungan Harian Hari Ini 5 Februari 2022, Bacaan Injil

Yesus menyimak dengan sungguh cerita para murid-Nya yang pulang dari kerasulan mewartakan Injil. Para murid sangat antusias.

Yesus tidak berkomentar banyak selain mengajak mereka untuk mencari tempat yang sunyi supaya bisa beristirahat sejenak.

Bagi kita, saat-saat istirahat merupakan saat yang sangat penting supaya bisa mengendapkan segala pengalaman dan aktivitas serta memperoleh kesegaran baru untuk bisa melayani lagi dengan sukacita.

Saat hening juga merupakan kesempatan untuk menimba kebijaksanaan sehingga bisa memutuskan mana yang baik dan mana yang jahat.

Yesus sangat menghargai kemanusiaan kita yang sarat akan cerita dan prestasi, namun tetap membutuhkan keheningan.

Hal lain yang diajarkan oleh Yesus kepada para murid-Nya ialah, meskipun dalam keadaan yang sangat lelah, janganlah menjadi pribadi yang kaku, yang tidak mau diganggu atau direpotkan.

Dalam kenyataan sehari-hari, kesibukan dan kelelahan sering kali menjadi alasan untuk cuek.

Untuk itu, Yesus memberi contoh, selelah apa pun janganlah menjadi pribadi yang buta akan kebutuhan orang lain;

janganlah membekukan perasaan dan hati kita dengan alasan lelah sehingga tidak lagi tergerak untuk menyalurkan rahmat Tuhan yang dipercayakan kepada kita.

.

Tuhan, meskipun dalam keadaan lelah, buatlah kami tetap mampu melayani sesama seperti Yesus, Guru kami. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):