Renungan Harian Katolik 20 November 2023, Bacaan Injil

Renungan Harian Katolik 20 November 2023, Bacaan Injil Lukas 18:35-43 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: 1Mak. 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Mazmur: 119:53.61.134.150.155.158, R:88; PEKAN BIASA XXXIII (H); St.Feliks dr Valois; St.Edmund;

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?” Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.” Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya.

Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmnu telah menyelamatkan engkau!” Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

.

renungan harian katolik

.

Renungan Harian Katolik 20 November 2023, Bacaan Injil

Ada dua hal menarik dari kisah penyembuhan orang buta dalam Injil hari ini. Di tengah hiruk pikuk dan banyaknya orang lalu-lalang, orang buta itu mendengarkan hal yang berbeda. Begitu ia mengetahui bahwa Yesus lewat, ia berseru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.” Kebutaan tidak membuat ia duduk diam, meratapi nasib, meminta belas kasih orang, tetapi mempunyai harapan yang tercermin dalam dialognya dengan Yesus, “Tuhan, supaya aku dapat melihat.” la tidak meminta kekayaan, tetapi kesembuhan; hal yang sangat dirindukannya.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 19 November 2023

Demikian pula dengan kita, situasi buta rohani, ketidakberdayaan, atau sakit tidak boleh membuat kita duduk diam dan meratap, tetapi belajar untuk melakukan sesuatu dengan apa yang ada untuk menjumpai Tuhan. Caranya bisa dengan berdoa, membaca firman-Nya atau berkomunikasi dengan pendamping rohani. Duduk diam bukanlah tanda iman. Beriman berarti menyadari bahwa kebutaan itu tidak membuat kita kehilangan arah hidup. Iman membuat kita berani berjalan dalam harapan.

Sebagainana Tuhan Yesus mengajak orang buta ini berdialog, la juga mengajak kita berdialog dan membangun keakraban. Pembicaraan dari hati ke hati dengan Tuhan dalam doa dan keheningan akan sangat membantu kita mengalami karya Allah yang menyembuhkan. Dalam situasi buta rohani, ketidakberdayaan, dan sakit, penting untuk kita masuk dalam dialog dengan Allah.

.

Ya Bapa, semoga di dalam kebutaan kami, kami dengan tekun mencari dan mengikuti Engkau. Amin.

.

Sumber renungan harian katolik: Ziarah Batin 2023, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

.

.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here