Renungan Harian Katolik 3 November 2023, Bacaan Injil

Renungan Harian Katolik 3 November 2023, Bacaan Injil Lukas 14: 1-6 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Rm. 9:1-5; Mazmur: 147: 12-13. 14-15. 19-20; R: 12a; PEKAN BIASA XXX (H);  St.Martinus de Porrez; B.Pius Campidelli; B.Rupert Mayert;

Pada suatu hari Sabat, Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada ahli- ahli ‘Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: “Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?”

Mereka itu diam semuanya. Lalu la memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Kemudian la berkata kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?” Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

.

renungan harian katolik

.

Renungan Harian Katolik 3 November 2023, Bacaan Injil

Perlu alasan mendesak dan keberanian bagi orang yang busung air untuk datang kepada Yesus pada hari Sabat dan di rumah ahli kitab dan orang Farisi. Alasan mendesak dan keberanian inilah yang membuat Tuhan Yesus menyambut dan menyembuhkannya. Hari Sabat dimaknai sebagai hari Allah yang menyembuhkan, membebaskan, dan memberikan sukacita. Tidak mudah menjadi pelayan yang bijak seperti Yesus, yang mau mengambil risiko untuk menerima orang yang membutuhkan pertolongan pada saat “yang tidak tepat.”

Mudah bagi kita mengatakan “tidak bisa” atau memberikan alasan “harus buat appointment“, bukan karena kita ada pekerjaan lain, melainkan terlebih karena kita tidak mau direpotkan dan menikmati “me time“. Ataupun kalau kita menerima, kita menerimanya dengan ‘grundel’ (bersungut-sungut).

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 2 November 2023

Sebagai pelayan, kita perlu menghargai dan menghormati setiap orang yang datang kepada kita pada “saat yang tidak tepat”. Memerhatikan sebentar dan memberikan waktu sejenak tidak akan membuat kita kehilangan waktu. Kita percaya bahwa Tuhan mengutus mereka kepada kita dan memercayakan mereka kepada kita. Untuk itulah seorang pelayan ada, mengutamakan yang dilayani, lebih dari “adat/kebiasaan” yang sering kita jadikan tameng dari ketidakmauan kita untuk melayani. Marilah kita melayani mereka dengan sukacita dan kegembiraan.

.

Ya Bapa, semoga kami semakin boleh serupa dengan Yesus dalam menjadi seorang pelayan. Amin.

.

Sumber renungan harian katolik: Ziarah Batin 2023, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here